Sabtu, 22 November 2008

Lagi Sedih..

Kalo lihat judul di atas, ini bukan soal salah satu albumnya Slank. Tapi emang suasana hatiku yang lagi sedih banget..
Aku baru aja putus (tadi pagi)..
Padahal jujur aja aku masih sayang banget sama dia, aku juga tahu kalo dia masih sayang sama aku. Tapi masalahnya adalah orang tuaku nggak setuju & nggak merestui hubunganku sama dia.
Aku kecewa banget, alasan orang tuaku menurut aku juga nggak logis, katanya secara fisik  dia nggak cocok sama aku.
Padahal menurut aku yang namanya kecantikan fisik itu hanyalah sesuatu yang sangat nggak abadi.
Kalo aku cari pasangan cuma aku lihat dari fisiknya aja, bisa2 kalo dia udah tua dikit, aku langsung tinggalin dia.
Ortuku sama sekali nggak kasih kesempatan buat kenal lebih dekat, tahu dulu kayak apa kepribadiannya, gimana latar belakangnya.
Setelah aku ngalamin hal kayak gini, aku jadi bertanya2, katanya orang semakin tua cara pikirnya akan semakin dewasa, tapi aku kok nggak lihat hal itu pada ortuku.
Aku sebenarnya nggak rela pisah sama pacarku itu, tapi ya gimana? Aku juga nggak mau dibilang sebagai anak yang durhaka.
Tapi aku percaya ALLAH SWT maha adil, aku berdoa semoga tabah menjalani kehidupanku esok hari tanpa ada lagi dia di sisiku.
Buat Okta aku minta maaf tidak bisa mewujudkan impian2 kita bersama, semoga kamu bisa maafin aku.
InsyaALLAH kalo kita ditakdirkan berjodoh, kita pasti akan dipersatukan lagi oleh ALLAH SWT suatu hari nanti.
Amin..

Rabu, 23 April 2008

Masihkah Republik ini Memerlukan Departemen Agama?

Beberapa waktu terakhir ini departemen agama semakin memburuk kinerjanya, mulai dari penanganan haji khusus yang pilih kasih dan dipersulit, sampai ketidakmampuan untuk mengatasi gejolak yang ditimbulkan oleh munculnya aliran-aliran yang dianggap sesat oleh sebagian masyarakat.
Menurut pendapat saya masalah agama adalah masalah pribadi setiap warga negara, pemerintah tidak perlu turut campur. Untuk urusan yang berkaitan dengan agama, saya rasa masyarakat mampu untuk mengurus sendiri.
Misalnya untuk pelaksanaan ibadah haji. Jamaah haji yang berangkat dengan jalur pemerintah sudah jelas lebih "sengsara". Terbukti dengan terulangnya pelayananan buruk yang diterima jamaah haji kita tiap tahun. Beberapa biro swasta terbukti mampu memberikan pelayanan yang jauh lebih baik, walaupun tentunya dengan ONH yang lebih mahal.
Untuk urusan pernikahan, cukup dicatat di kantor catatan sipil saja. Tidak dipisah-pisah menurut agama yang dianut seperti sekarang.
Dengan dikuranginya satu departemen tentu akan lebih membantu pemerintah untuk melakukan efisiensi keuangan, dan memangkas birokrasi yang terlalu panjang.

Senin, 31 Maret 2008

Ontran2 Haji Plus 2008

Beberapa waktu yang lalu departemen agama membuat peraturan baru untuk penyelenggaraan haji khusus (plus). Jamaah haji khusus yang tadinya hanya perlu mendaftar di biro-biro penyelenggara, sekarang harus mendaftar lebih dahulu melalui departemen agama. Hal ini tentunya cukup mengherankan, peraturan yang sebelumnya memudahkan malah dihilangkan, tentunya ini merupakan langkah yang menggelikan dari depag.
Menurut saya depag hanya ingin kebagian "roti" dari penyelenggaraan haji plus. Yang lebih mengherankan lagi Presiden tidak melakukan tindakan apapun atas blunder kebijakan yang kembali diulangi oleh depag.